SINOPSIS PENYULUHAN PERTANIAN : TANAMAN REFUGIA
SINOPSIS
PEMANFAATAN TANAMAN REFUGIA UNTUK
MENGENDALIKAN ORGANISME PENGGANGU TANAMAN PADI
Peranan
pestisida kimia sintetis semakin mendominasi dan memperbesar ketergantungan
petani terhadap cara kimiawi yang dianggap ampuh, praktis dan bereaksi cepat
pada sasaran. Namun disisi lain berbagai efek buruk yang ditimbulkan seperti
kontaminasi bahan aktif dan residu pada produk pertanian yang dapat mengganggu
kesehatan manusia, musnahnya musuh alami hingga memburuknnya kondisi lingkungan
akibat aplikasi bahan kimia sintetis yang tidak terkendali. Salah satu
solusi indah yang ditawarkan alam adalah dengan pemanfaatan Tanaman Refugia
Tanaman
Refugia adalah pertanaman beberapa jenis tanaman yang dapat menyediakan tempat
perlindungan, sumber pakan atau sumberdaya yang lain bagi musuh alami seperti
predator dan parasitoid. Umumnya tanaman refugia ditanam di pinggir
guludan atau diluar pertanaman secara memanjang dan berbunga mencolok.
Serangga-serangga musuh alami seperti kumbang, lebah, semut, dan serangga hama
seperti thrips, kupu-kupu sangat tertarik dengan tanaman yang berbunga dengan warna
mencolok serta berbau.
Prinsip
dari tanaman untuk refugia adalah tanaman tersebut bisa menarik dan menjadi
tempat hidup serta sumber kehidupan bagi Musuh Alami hama.
Jenis
tanaman yang berpotensi dijadikan sebagai tanaman Refugia diantaranya :
1.
Refugia
penghasil sayuran (Kacang panjang, kacang tunggak, kecipir,
oyong)
2.
Refugia
penghasil bunga; (bunga matahari, kenikir, bunga kertas, bunga tagetes,
Arachis)
3.
Refugia tanaman
liar (tapak dara, Sidaguri, tanaman jengger ayam, orok-orok)
Berbagai
tanaman tersebut sudah terbukti bisa menarik hama dan menjadi tempat hidup bagi
beberapa jenis Musuh Alami, serta relatif mudah untuk didapat dan di perbanyak.
Bunga
tanaman Refugia berwarna terang dan menghasilkan nektar yang bermanfaat sebagai
sumber pakan musuh alami. Selain itu, refugia juga berfungsi sebagai habitat
dari musuh alami. Dengan adanya pertanaman refugia, kemampuan musuh alami dalam
menekan hama dapat meningkat. Dengan demikian pemakaian pestisida
berlebihan dapat dikurangi. Sebagai contoh Predator seperti capung, semut,
tomcat/Phaederus, kepik, kumbang koksi, dan laba-laba akan memangsa hama padi.
Berbeda
dengan predator, parasitoid yaitu serangga yang hidup menumpang pada serangga
lain. Parasitoid melumpuhkan hama dengan cara meletakkan telurnya pada telur
atau ulat hama padi, sehingga hama tidak berkembang/mati.
Waktu
penanaman refugia pada pertanaman padi diusahakan saat pembuatan guludan
selesai, dengan menanam refugia pada pinggiran guludan atau tanah kosong
disekitar sawah. Pada saat tanaman padi baru mulai tumbuh, refugia sudah
berbunga, sehingga dapat menyediakan makanan untuk musuh alami hama dan padi
dapat terhindar dari beberapa hama tanaman.
Penanaman
refugia diusahakan berjajar memanjang di luar area tanaman pokok dan tidak
terlalu rimbun karena dikhawatirkan dapat mengundang hama tikus.
Untuk
tanaman sayuran, penanaman refugia diusahakan sebelum pengolahan lahan selesai,
sehinggga pada saat tanaman sayuran sudah besar tanaman refugia sudah mulai
berbunga.
(Yayan
Suryana, SST./Penyuluh BPTP-Balitbangtan Sumsel)
contoh folder penyuluhan pertanian tentang tanaman refugia