Sabtu, 05 Oktober 2019

SINOPSIS PENYULUHAN PERTANIAN : TANAMAN REFUGIA

SINOPSIS PENYULUHAN PERTANIAN : TANAMAN REFUGIA

SINOPSIS
PEMANFAATAN TANAMAN REFUGIA UNTUK MENGENDALIKAN ORGANISME PENGGANGU TANAMAN PADI

Peranan pestisida kimia sintetis semakin mendominasi dan memperbesar ketergantungan petani terhadap cara kimiawi yang dianggap ampuh, praktis dan bereaksi cepat pada sasaran. Namun disisi lain berbagai efek buruk yang ditimbulkan seperti kontaminasi bahan aktif dan residu pada produk pertanian yang dapat mengganggu kesehatan manusia, musnahnya musuh alami hingga memburuknnya kondisi lingkungan akibat aplikasi bahan kimia sintetis yang tidak terkendali.  Salah satu solusi indah yang ditawarkan alam adalah dengan pemanfaatan Tanaman Refugia
Tanaman Refugia adalah pertanaman beberapa jenis tanaman yang dapat menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumberdaya yang lain bagi musuh alami seperti predator dan parasitoid. Umumnya tanaman refugia ditanam di pinggir guludan atau diluar pertanaman secara memanjang dan berbunga mencolok. Serangga-serangga musuh alami seperti kumbang, lebah, semut, dan serangga hama seperti thrips, kupu-kupu sangat tertarik dengan tanaman yang berbunga dengan warna mencolok serta berbau.
Prinsip dari tanaman untuk refugia adalah tanaman tersebut bisa menarik dan menjadi tempat hidup serta sumber kehidupan bagi Musuh Alami hama.
Jenis tanaman yang berpotensi dijadikan sebagai tanaman Refugia diantaranya :
1.      Refugia penghasil sayuran (Kacang    panjang, kacang tunggak, kecipir, oyong)
2.      Refugia penghasil bunga; (bunga matahari, kenikir, bunga kertas, bunga tagetes, Arachis)
3.      Refugia tanaman liar (tapak dara, Sidaguri, tanaman jengger ayam, orok-orok)
Berbagai tanaman tersebut sudah terbukti bisa menarik hama dan menjadi tempat hidup bagi beberapa jenis Musuh Alami, serta relatif mudah untuk didapat dan di perbanyak.
Bunga tanaman Refugia berwarna terang dan menghasilkan nektar yang bermanfaat sebagai sumber pakan musuh alami. Selain itu, refugia juga berfungsi sebagai habitat dari musuh alami. Dengan adanya pertanaman refugia, kemampuan musuh alami dalam menekan hama dapat meningkat. Dengan demikian pemakaian  pestisida berlebihan dapat dikurangi. Sebagai contoh Predator seperti capung, semut, tomcat/Phaederus, kepik, kumbang koksi, dan laba-laba akan memangsa hama padi.
Berbeda dengan predator, parasitoid yaitu serangga yang hidup menumpang pada serangga lain. Parasitoid melumpuhkan hama dengan cara meletakkan telurnya pada telur atau ulat hama padi, sehingga hama tidak berkembang/mati.
Waktu penanaman refugia pada pertanaman padi diusahakan saat pembuatan guludan selesai, dengan menanam refugia pada pinggiran guludan atau tanah kosong disekitar sawah. Pada saat tanaman padi baru mulai tumbuh, refugia sudah berbunga, sehingga dapat menyediakan makanan untuk musuh alami hama dan padi dapat terhindar dari beberapa hama tanaman.
Penanaman refugia diusahakan berjajar memanjang di luar area tanaman pokok dan tidak terlalu rimbun karena dikhawatirkan dapat mengundang hama tikus.
Untuk tanaman sayuran, penanaman refugia diusahakan sebelum pengolahan lahan selesai, sehinggga pada saat tanaman sayuran sudah besar tanaman refugia sudah mulai berbunga.

(Yayan Suryana, SST./Penyuluh BPTP-Balitbangtan Sumsel)



contoh folder penyuluhan pertanian tentang tanaman refugia